Menemukan Harmoni di Masjid Al-Hikmah Solo

Masjid Al-Hikmah di Solo adalah sebuah landmark spiritual yang tidak hanya fungsional sebagai pusat ibadah, tapi juga simbol toleransi dan harmoni antarumat beragama. Terletak di Jalan Gatot Subroto, Kratonan, masjid ini mulai bangun sejak tahun 1947 dan berbagi lokasi strategis dengan Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan, yang didirikan pada tahun 1939. Hubungan harmonis antara kedua tempat ibadah ini menciptakan model ideal saling menghormati di tengah komunitas lokal.

Asal Usul dan Arsitektur Masjid Al-Hikmah
Didirikan pasca-kemerdekaan Indonesia, arsitektur unik Masjid Al-Hikmah merefleksikan nilai-nilai budaya lokal dan kekayaan spiritual umat Islam. Kapasitas besar masjid ini membuatnya menjadi sentral aktivitas keagamaan, terutama saat bulan Ramadan dan hari-hari besar Islam.

Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Salah satu daya tarik Masjid Al-Hikmah adalah posisinya yang sangat dekat dengan GKJ Joyodiningratan. Pembatasan fisik minimal antara kedua struktur bangunan menunjukkan betapa kuatnya komitmen untuk menjaga hubungan baik antarumat beragama. Tugu lilin yang terletak di antara masjid dan gereja menjadi simbol nyata komitmen bersama untuk menjaga kerukunan.

Aktivitas Bersama dan Toleransi
Pelaksanaan ibadah di Masjid Al-Hikmah sering kali koordinatif dengan jadwal kegiatan di GKJ Joyodiningratan. Misalnya, saat Idul Fitri atau Natal, kedua institusi melakukan sinergi untuk memastikan tidak ada gangguan dalam pelaksanaan ritual religius. Pada hari-hari besar tersebut, masjid biasanya menyesuaikan jam shalat agar tidak bersamaan dengan kebaktian gereja. Imam Masjid Al-Hikmah, Muhammad Soeqhodi, menjelaskan bahwa mereka berusaha tidak menggunakan sistem audio malam hari saat gereja mengadakan kebaktian Natal. Hal ini menunjukkan tinggi rasa saling menghormati antara kedua komunitas.

Edukasi dan Dialog Antarumat
Masjid Al-Hikmah aktif dalam menggelar dialog interfaith untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi di kalangan generasi muda. Aktivitas edukatif ini melibatkan siswa sekolah dan masyarakat luas guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kerukunan sosial.

Kesimpulan
Masjid Al-Hikmah Solo lebih daripada sekadar tempat ibadah – ia adalah simbol nyata kerukunan antarumat beragama. Lewat berbagai program kolaboratif dan sikap saling menghormati, masjid ini menjadi inspirator bagi masyarakat lainnya. Di dunia yang sering terpecah oleh perbedaan, keberadaan Masjid Al-Hikmah dan GKJ Joyodiningratan mengingatkan kita akan pentingnya toleransi dan kerjasama dalam membangun masyarakat yang harmonis.

www.hamdalahkubahkreasindo.com